DERITA HATIKU
Apa Dayaku?
Hahhhh,
kekerasan dalam pacaran? Kok bisa? Kenapa? Ada apa?
Pasti pada penasaran
yaaaaa!!!! Hayooo ngaku?
Sebelum saya membahas film
Kekerasan Dalam Pacaran, saya akan membahas tentang pengertian kesehatan,
kekerasan, dan cinta lebih tepatnya sih kasih sayang, karna cinta hanya untuk
Allah SWT semata.
Sehat
(health)
1.
Pengertian Sehat menurut WHO (World Health Organizations)
Pengertian
sehat menurut WHO atau organisasi kesehatan dunia adalah suatu keadaan yang
sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan. Definisi sehat menurut WHO ini adalah sehat secara keseluruhan, baik
jasmani, rohani, lingkungan berikut faktor-faktor serta komponen-komponen yang
berperan di dalamnya. Sehat menurut WHO terdiri dari suatu kesatuan penting
dari 4 komponen dasar yang membentuk ‘positif health’, seperti Sehat Jasmani,
Sehat Mental, Sehat Spiritual, Kesejahteraan social.
2.
Pengertian sehat menurut UU No.23 / 1992
Pengertian
sehat menurut UU No. 23/1992 adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara
sosial dan ekonomi. Artinya seseorang di katakan sehat jika tubuh, jiwa dan
kehidupan sosialnya berjalan dengan normal dan sebagaimana mestinya. Jika salah
satu komponen tersebut terganggu, maka kehidupannya akan menjadi tidak sehat.
3.
Pengertian sehat menurut MUI
MUI dalam MUNAS Ulama
1983 mendefinisikan sehat sebagai ketahanan “jasmaniah, ruhaniyah dan sosial”
yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri, dijaga, di
pelihara, di kembangkan serta diamalkan sesuai dengan tuntunan-Nya.
4.
Pengertian sehat menurut Paune 1983
Menurut Paune (1983),
sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care
Resouces) yang menjamin tindakan perawatan diri ( self care actions). Sumber
perawatan diri (Self care Resouces) mencakup pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Sedangkan Self care Actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan
yang diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi
psikososial dan spiritual.
Kekerasan (Violence)
Pengertian
Kekerasan.Kekerasan adalah kata yang biasa diterjemahkan dari violence, yang
dalam bahasa latin disebut violentia. Violence erat berkaitan dengan gabungan
kata latin “vis”(daya, kekuatan) dan “latus” yang berasal dari ferre (membawa)
yang kemudian berartimembawa kekuatan.
R. audi merumuskan
“violence” sebagai serangan atau penyalahgunaan fisik terhadap seseorang atau
binatang, atau serangan, penghancuran, perusakan yang sangatkeras, kasar, kejam
dan ganas atas milik atau sesuatu yang secara potensial dapat menjadimilik
seseorang.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia,
kekerasan adalah perihal atau sifat keras,paksaan, perbuatan seseorang atau
sekelompok orang yang menyebabkan cedera ataumatinya orang lain.
Menurut WHO (1999), kekerasan adalah
penggunaan kekuatan fisik dankekuasaan, ancaman atau tindakan terhadap diri
sendiri, perorangan atau sekelompok orang atau masyarakat yang mengakibatkan
atau kemungkinan besar mengakibatkan memar/trauma atau perampasan hak.
Kasih Sayang
Kenapa, saya
menggunakan kasih sayang bukan menggunakan cinta? Karena menurut orang yang
saya anggap sebagai kakak saya, cinta hanya berlaku untuk Allah SWT, dan tidak
ada yang namanya cinta dalam pacaran.
Sebagai
makhluk social wajar saja jika seseorang mempunyai rasa sayang, karna Allah SWT
menciptakan makhluknya dilengkapi dengan rasa kasih dan sayang, seharusnya rasa
sayang itu tidak membuat orang yang kita sayangi merasa tertekan dan tersakiti.
Lalu bagaimana dengan Kekerasan Dalam
Pacaran, ada apa dengan dua sejoli ini? Bagaimana semua itu bisa terjadi?
Pasti kalian penasaran kan??? Hehehe Nyok kita kutip babarengan film Kekerasan Dalam Pacaran (KDP)
Film Pendek Kekerasan Dalam Pacaran (KDP)
Semuanya
berawal dari rasa kesepian yang membuat seorang gadis mengalami kekerasan dalam
pacaran. Gadis tersebut bernama Melati, Melati memiliki orang tua yang keduanya
bekerja, begitu juga dengan kakaknya. Melati merasa semuanya tidak
memperdulikan kehadirannya, hingga dia mencari kesibukan di luar rumah dengan
kerja sampingan di suatu training center disela-sela kesibukan kuliahnya.
Singkat cerita melati
mulai merasakan bosan dengan kegiatannya yang telah lama dia jalani, melati
mulai merasa ingin ada yang memperhatikan dan memperdulikan. Melati diperkenalkan
dengan kakak dari temannya yaitu Jaka. Melati mulai sering berhubungan dengan
Jaka, Jaka yang selalu memberikan perhatian kepada Melati sehingga membuat
Melati mulai merasakan nyaman ketika bersama Jaka. Tidak lama setelah beberapa
hari berkomunikasi Melati dan Jaka pada akhirnya membuat status diantara
mereka, yah kalo anak sekarang sih biasa menyebutnya dengan “Pacaran”. Melati menjalin hubungan
dengan Jaka tanpa sepengetahuan orang tuanya atau kalau anak gaul biasanya
menyebut hubungan itu dengan istilah ”backstreet”.
Melati
berfikir bahwa Jaka adalah orang yang penuh perhatian, penuh kasih sayang, tatapi
Jaka juga mempunyai sifat yang pecemburu, mengekang, mudah emosi. Setelah sekian
lama Melati menjalin hubungan dengan Jaka, Melati mulai merasakan keanehan dan
kejanggalan dalam hubungannya, Melati dan Jaka mulai sering ribut hanya karna
hal kecil. Jaka yang sedari kecil selalu melihat kekerasan yang dilakukan oleh
ayahnya terhadap ibunya, tanpa sadar apa yang Jaka lihat itu tertanam jelas di
memorinya.
Jaka mulai berani main tangan kepada
melati, namun melati selalu memaklumi hal itu, karena melati fikir Jaka bisa
berubah. Tetapi ternyata semakin lama Jaka semakin membabi buta, Jaka tidak
segan segan memukuli, menendang, menghina Melati karena tidak menuruti apa
maunya, selain mengalami kekerasan fisik, Melati juga mengalami kekerasan
ekonomi. Melati sering dimintai uang oleh jka untuk kebutuhan pribadinya dengan
dalih Melati saying kan sama Jaka, Jaka melakukan semua itu karena Jaka tahu
Melati sudah bekerja dan juga dapat uang saku dari orang tuanya.
Pada suatu waktu Melati benar-benar
tidak tahan dengan perlakuan Jaka terhadapnya dan memutuskan untuk mengakhiri
hubungannya dengan Jaka. Melati baru menyadari bahwa untuk menghilangkan
kesepiannya, dia bisa menyambung komunikasi dengan teman-teman dan sahabatnya.
Apa yang dialami oleh Melati adalah cerminan kehidupan saat ini, tentang bagaimana seorang remaja menjalini kisah hidup mereka dengan mencari keramaian yang salah, kehidupan remaja terutama di masyarakat saat ini sangat miris, banyak moral, etika yang dikesampingkan oleh mereka dalam menjalani hidup.
Jadi…..
Kekerasan yang dialami
oleh seseorang baik dalam Kekerasan Dalam Rumah Tangga ataupun Kekerasan Dalam
Pacaran pasti berdampak pada kondisi kesehatan orang yang mengalaminya. Orang yang
mengalami kekerasan mungkin akan menngalami trauma, depresi, bahkan gangguan
psikologi. Tidak hanya itu orang yang mengalami kkerasan jug adapt berefek pada
perilakunya yang berubah menjadi pendiam, lebih suka menyendiri, dan yang
paling menakutkan adalah keputus asaan yang terjadi dan berujung pada bunuh
diri.
Untuk itu
berhati-hatilah dalam memilih teman, sahabat, terutama pasangan. Kenali terlibih
dahulu orang yang akan menjadi teman dekat kita, bagaiman asal usulnya,
bagaimana keluarganya. Orang yang melakukan kekerasan biasnya dipengaruhi oleh
masa lalunya, apa yang terekam dalam memorinya tentang apa yang dilihatnya,
terutama hal yang menyangkut kekerasan.
Terus bagaimana jika seseorang mengalami kekerasan
tersebut? Apa yang harus dilakukan?
Yang dapat dilakukan
adalah dengan memberikan perhatian, keperdulian, tidak mengacuhkannya, terus
mendampinginya. Karena trauma mental dan fisik yang dialami oleh orang yang
mengalami kekerasan tidak mudah disembuhkan, butuh waktu yang mungkin relative lama.
Support dari keluarga sangat penting dan sangat dibutuhkan untuk memulihkan
kondisi trauma mental, trauma fisik, dan psikis yang korban kekerasan tersebut
alami.
Pesan saya untuk para
orang tua, jangan melakukan atau memperlihatkan suatu kondisi dimana terdapat
kekerasaan didalamnya, karena apa yang anak kecil lihat itulah yang tertanam
dalam memorinya sampai dia tua nanti. Bagaimana sikap dan sifat seorang anak
kelak tergantung pada pendidikan yang seperti apa yang orangtuanya berikan.
Lalu bagaimana
cara mencegahnya?
Untuk
para wanita didunia ini yang tidak ingin mengalami yang namanya Kekerasan Dalam
Pacaran adalah dengan belajar berkata tidak, kenali dan pahami bagaimana
pasanganmu, carilah orang yang dipercaya untuk berbagi cerita, tunjukan bahwa
kita bisa hidup walaupun tanpa dia, jangan mudah terpedaya oleh kata-kata manis
sang buaya (lelaki).
Itulah
sekilas tentang Film Kekerasan Dalam Pacaran dan Hubungannya Dengan Kesehatan
Masyarakat, maafin nya kalau ada salh dalam penulisan ataupun tulisannya
menyinggung hati, karna penulis hanyalah manusia biasa yang sedang belajar
menulis, mohon bantuannya, penulis sangat butuh kritik dan saran dari pembaca.
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membuka
dan membaca blog ini.
Referensi
:
Johan
Galtung, Kekuasaan dan kekerasan menurut Johan Galtung, ( Yogyakarta : Penerbit
Kanisius, 1992,cet .1, h. 62.
Ibid,
h. 63.
Depdikbud,
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ( Jakarta : Balai Pustaka, 1988. h. 758.
Pemerintah
Propinsi DKI Jakarta, Pemetaan permasalahan kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT)melalui kerangka alur kerja analisis gender dan anak sebagai data pembuka
: laporan penelitian, Pemprop DKIJakarta dengan Lembaga Penelitian Universitas
Padjajaran, ( Jakarta : 2004), h. 21
http://www.kamusq.com/2013/08/sehat-adalah-pengertian-dan-definisi.html#sthash.zlvDadm2.dpuf
Komentar
Posting Komentar